Tepat
1 Desember 2006, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif), Bpk Drs. H.
J. Gadi Djou, mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Calon Pegawai
Yapertif (80%), dengan unit kerja pertama Perpustakaan Universitas Flores
(Uniflor).
Setelah
mengabdi selama ± 1,5 tahun di Unit Perpustakaan Uniflor, pada medio tahun 2008
saya dimutasikan ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi
(Prodi) Pendidikan Sejarah melalui Surat Keputusan Ketua Yapertif Nomor 59
Tahun 2008 tanggal 1 Mei 2008, dengan jabatan staf tata usaha. Pada waktu itu,
setiap program studi di Universitas Flores belum memiliki pegawai yang
menangani tata usaha, semua urusan tata usaha dan administrasi masih terpusat pada
Tata Usaha Fakultas dan saya merupakan pegawai Yapertif pertama yang menjadi
staf tata usaha pada Prodi Pendidikan Sejarah.
Tepatnya
tanggal berapa, saya lupa, saya diantar oleh seorang staf Unit Perpustakaan ke Prodi
Pendidikan Sejarah untuk melaporkan diri dan mulai bekerja. Awalnya saya merasa
takut, cemas, segala macam perasaan campur aduk, saya bingung, apa yang nanti
harus saya kerjakan di Prodi Pendidikan Sejarah ini?
Setelah
bertemu dengan Bpk Husein Ahmad Selaku Ketua Prodi (Kepro) Pendidikan Sejarah untuk
melaporkan diri, saya diberikan fasilitas berupa meja,kursi dan komputer.
Hari
pertama, bukannya tidak ada pekerjaan tetapi saya kebingungan mau memulai dari
mana? Setelah ditinggal Bpk Husein Ahmad yg terburu-buru karena ada jadwal
perkuliahan, tiba-tiba saya dikunjungi Pembantu Dekan (Pudek) 1 FKIP sekaligus dosen
Prodi Pendidikan Sejarah, Bpk Drs. Nong Hoban, M.Si. Beliau mengajak ngobrol, bercerita
seputar FKIP dan Prodi Pendidikan Sejarah. Menurut cerita beliau, Dosen di Prodi
Pendidikan Sejarah ada 6 orang, yaitu (1.)
Bpk Drs. Thomas Geba, M.Si, (2.) Bpk Drs. Nong Hoban, M.Si, (3.) Bpk Umar Ibnu
Alkhatab, S.S.,M.Si, (4.) Drs. Yosef Tomi Roe (saat itu sedang melanjutkan
studi S2 di UGM) 5. Ibu Dra Maria Gorety Djandon (saat itu, akan melanjutkan
studi S2 di Denpasar) 6. Yosef Dentis, S.Pd (saat itu, akan melanjutkan studi S2
di UGM). Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang pekerjaan-pekerjaan yang
harus saya kerjaan. Akhirnya saya memiliki gambaran tentang pekerjaan di bagian
tata usaha Prodi Pendidikan Sejarah dan tahu harus memulainya dari mana.
Pekerjaan
pertama saya mulai dari mengarsipkan semua berkas-berkas yang tertumpuk dalam
kardus yang ada diruangan, membereskan dan merapikan ruangan, menata ulang
ruangan dan lainnya yang menyangkut kebersihan ruangan kerja dan untuk pertama kalinya
saya mengerjakan pekerjaan penting untuk setiap program studi yaitu mengerjakan
laporan akhir semester (EPSBED) dengan dibantu oleh Pak Dentis dan Mama Mery
(panggilan untuk Ibu Mery Djandon) juga dibantu dari Bagian Teknisi, Bpk
Kristianus Bata, A.Md, (kk kris-yang sekarang lagi melanjutkan studi S1 di Solo)
dan akhirnya EPSBED pun terselesaikan dengan kepuasan tentunya karena bisa menyelesaikan
tepat waktu.
Mengerjakan
ESPBED butuh ketekunan dan kesabaran. Bagaimana tidak?? Dalam proses
pengerjaannya kita harus memasukan data-data setiap mahasiswa yang meliputi
data diri, data mata kuliah (KRS) dan nilai mata kuliah (KHS) dari semester
awal sampai semester akhir. Sementara jumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah
waktu itu sebanyak ± 400 orang.
Tahun...
, Kepro Pendidikan Sejarah, Bpk Husein Ahmad diganti Bpk Drs.Nong Hoban,M.Si selaku
Pudek FKIP I sebagai Pjs. Kepro Pendidikan Sejarah. Dalam masa kepemimpinan
Bapak Nong (panggilan akrab Bpk Nong Hoban), Prodi Pendidikan Sejarah mengalami
kemajuan dimana tidak terdapat masalah/kendala besar dalam pekerjaan
(perkuliahan dan tata usaha) tiap semesternya. Sikap beliau yang tidak
neko-neko, santai tapi fokus pada pekerjaan menjadi motivasi tersendiri bagi
saya untuk menyelesaikan setiap beban pekerjaan di Prodi Pendidikan Sejarah
dengan penuh tanggung jawab.
Tiba
saatnya, FKIP Uniflor dikunjungi Tim Visitasi Akreditasi (Prof. Diana dan DR.
Agus) dan Prodi Pendidikan Sejarah masuk dalam daftar tim tersebut. Semua dosen
dan pegawai FKIP sibuk menyiapkan berkas-berkas yang harus dipersiapkan dalam
borang dn evaluasi diri prodi. Pertamakali mengalami hal ini, bingung lagi, apa
yang harus dikerjakan? Pa Dentis, Mama Mery, Bpk Nong, Pa Umar, dan Bpk Thomas
bekerjasama menyiapkan smua berkas, saya pun sigap membantu menjilid semua
arsip-arsip 3-5 tahun terakhir. Dan akhirnya kunjungan Tim Visitasi Akreditasi
untuk Prodi Pendidikan Sejarah pun tiba. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap
arsip dan fisik, menurut ibu Prof. Diana
dan Bpk Dr. Agus, masih terdapat banyak kekurangan, tetapi ada 2 (dua) kekurangan
yang sangat penting, yaitu (1.) Prodi Pendidikan Sejarah belum memiliki
bengkel/laboratorium (yang berisikan peninggalan-peninggalan sejarah, kain
tenunan, sampah dalam toples yang dikumpulkan mahasiswa Prodi Pendidikan
Sejarah saat melakukan pengabdian masyarakat ke Danau Kelimutu/tempat lainnya dan
banyak lainnya) (2.) Penelitian dosen yang masih sangat kurang.
Langsung
tersirat dalam kepala, wah! ini Kepro Pendidikan Sejarah harus tegas neh sama teman-teman dosennya! Ternyata
tidak gampang menjadi seorang dosen, dimana dengan jadwal perkuliahan yang padat,
harus bisa meluangkan waktu untuk melakukan
penelitian, dengan demikian waktu buat keluarga tentunya sangat minim. Tugas berat
juga untuk Tata Usaha agar bisa lebih teliti menyiapkan dan mengarsipkan setiap
berkas dengan baik.
Hasil
dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasioanal-Perguruan Tinggi), Prodi Pendidikan Sejarah-FKIP-Universitas
Flores mendapat Nilai C dgn Angka/Poin 300. Saya mencoba membandingkan dengan
universitas lain yang mendapat Nilai B dimana nilai B itu Angka/Poinnya mulai
dari 301. Ternyata angka Prodi Pendidikan Sejarah hanya kurang 1 point saja untuk
mendapat nilai B. Bangga dan puas dengan hasil kerja!! Kurang 1 point bisa
dikejar di akreditasi mendatang denan melengkapi semua kekurangan-kekurangan.
Tahun...,
Bpk Yosef Tomi Roe selesai studi S2 dan kembali bertugas di Uniflor. Beliau diangkat
menjadi Kepro Pendidikan Sejarah dan ada penambahan dosen baru yaitu Bpk
Marianus Ola Kenoba, S.Sos, M.Hum.
Pada
tahun..., Uniflor sudah menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIA) secara online dan di Prodi Pendidikan Sejarah, saya
sudah tidak sendirian lagi, ada
penambahan pegawai baru, Bpk Chepyando Laiskodat,A.Md (kk Chepy), orangnya
tinggi dan hitam, heee... Kk Chepy dan saya menjadi Operator SIA di Prodi
Pendidikan Sejarah. Kami membagi pekerjaan dengan baik, saya mengurus surat
masuk/keluar dan administrasi mahasiswa, sementara Kk Chepy mengurus sistem,
laporan EPSBED dan juga administrasi mahasiswa. Sikap dan pola kerja Pak Tomi
hampir sama dengan Bpk Nong. Santai, pekerjaan harus beres dan tuntas, laporan
EPSBED harus selesai lebih cepat dari prodi/fakultas lain, orangnya juga
cerewet, dan kalau marah kalimat akhir yang sering diucapkan itu adalah
"saya pulangkan kau ke yayasan" dengan nada canda dan senyum khas Pak
Tomi J.
Kemudian,
ada penambahan tenaga pegawai baru di Prodi Pendidikan Sejarah, Bpk Theodosius
Sosa (Kk Tedi), pekerjaan pun terasa semakin ringan karena bisa dibagi bertiga.
Kk Chepy dimutasi dari Prodi Pendidikan Sejarah ke Pusat Komputer Uniflor. Posisinya
diganti oleh Ibu Elfira Esperanza Sala, ST (Vera), bekerja di Prodi Pendidikan Sejarah pun masih
seperti biasa. Pembagian tugas dan beban pekerjaan berjalan dengan baik. Kk Tedi
dan Vera dimutasi dari Prodi Pendidikan Sejarah ke Fak. Bahasa dan Sastra dan
Sekretariat Rektorat Uniflor. Saya masih
bertahan di Prodi Pendidikan Sejarah bersama Kepala Tata Usaha baru Prodi
Pendidikan Sejarah Ibu Modesta, SE (Kk Modes/Mama Ixes), Bpk Herman (Om Herman)
dan ibu Ani Iramayang (Kk Ani/Mama Albi). Tugas dan pekerjaan pun bisa terbagi dengan
baik dengan jumlah mahasiswa yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara
itu, kami berbagi ilmu dengan Ibu KTU, Kk Modes, soal pekerjaan dan Beliau mulai
membenahi nomor surat keluar yang salah penempatan kode-kodenya, dan banyak
lainnya yang telah dibenahi di Prodi Pendidikan Sejarah.
Kerjasama
antara dosen dan pegawai pun tetap terjalin dengan baik walaupun berkali-kali mengalami
pergantian pegawai. Sehingga kebutuhan dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan
Sejarah terpenuhi dengan baik terutama saat menjelang ujian tengah semester,
ujian akhir semester, ujian proposal maupun ujian skripsi.
Sesuai
Surat Keputusan Ketua Yapertif, No 246 Tahun 2012 tanggal 9 November 2012, saya
dimutasi ke BAUK. Cukup berat dan sedih L
L untuk meninggalkan Prodi Pendidikan Sejarah. Selama ± 4 tahun 6 bulan bekerja di Prodi
Pendidikan Sejarah, saya memperoleh banyak ilmu serta pengalaman dari Bapak/Ibu
Dosen dan teman-teman pegawai yang sangat berharga. Mengabdi di Prodi
Pendidikan Sejarah bagi saya merupakan sebuah berkah dan suatu pengalaman bekerja
yang sangat menyenangkan dan membanggakan.
Selamat
untuk Prodi Pendidikan Sejarah atas pencapaiannya dengan memperoleh Akreditasi
B..
Sukses
selalu!!
‘Yudith’
(awal
April 2014)