//ganti background foto di sini//

Rabu, 29 Oktober 2014

“Sepenggal Kenangan Merintis Asa di Prodi Pendidikan Sejarah”



Tepat 1 Desember 2006, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif), Bpk Drs. H. J. Gadi Djou, mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Calon Pegawai Yapertif (80%), dengan unit kerja pertama Perpustakaan Universitas Flores (Uniflor).

Setelah mengabdi selama ± 1,5 tahun di Unit Perpustakaan Uniflor, pada medio tahun 2008 saya dimutasikan ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah melalui Surat Keputusan Ketua Yapertif Nomor 59 Tahun 2008 tanggal 1 Mei 2008, dengan jabatan staf tata usaha. Pada waktu itu, setiap program studi di Universitas Flores belum memiliki pegawai yang menangani tata usaha, semua urusan tata usaha dan administrasi masih terpusat pada Tata Usaha Fakultas dan saya merupakan pegawai Yapertif pertama yang menjadi staf tata usaha pada Prodi Pendidikan Sejarah.

Tepatnya tanggal berapa, saya lupa, saya diantar oleh seorang staf Unit Perpustakaan ke Prodi Pendidikan Sejarah untuk melaporkan diri dan mulai bekerja. Awalnya saya merasa takut, cemas, segala macam perasaan campur aduk, saya bingung, apa yang nanti harus saya kerjakan di Prodi Pendidikan Sejarah ini?

Setelah bertemu dengan Bpk Husein Ahmad Selaku Ketua Prodi (Kepro) Pendidikan Sejarah untuk melaporkan diri, saya diberikan fasilitas berupa meja,kursi dan komputer.

Hari pertama, bukannya tidak ada pekerjaan tetapi saya kebingungan mau memulai dari mana? Setelah ditinggal Bpk Husein Ahmad yg terburu-buru karena ada jadwal perkuliahan, tiba-tiba saya dikunjungi Pembantu Dekan (Pudek) 1 FKIP sekaligus dosen Prodi Pendidikan Sejarah, Bpk Drs. Nong Hoban, M.Si. Beliau mengajak ngobrol, bercerita seputar FKIP dan Prodi Pendidikan Sejarah. Menurut cerita beliau, Dosen di Prodi Pendidikan Sejarah ada 6 orang, yaitu  (1.) Bpk Drs. Thomas Geba, M.Si, (2.) Bpk Drs. Nong Hoban, M.Si, (3.) Bpk Umar Ibnu Alkhatab, S.S.,M.Si, (4.) Drs. Yosef Tomi Roe (saat itu sedang melanjutkan studi S2 di UGM) 5. Ibu Dra Maria Gorety Djandon (saat itu, akan melanjutkan studi S2 di Denpasar) 6. Yosef Dentis, S.Pd (saat itu, akan melanjutkan studi S2 di UGM). Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang pekerjaan-pekerjaan yang harus saya kerjaan. Akhirnya saya memiliki gambaran tentang pekerjaan di bagian tata usaha Prodi Pendidikan Sejarah dan tahu harus memulainya dari mana.

Pekerjaan pertama saya mulai dari mengarsipkan semua berkas-berkas yang tertumpuk dalam kardus yang ada diruangan, membereskan dan merapikan ruangan, menata ulang ruangan dan lainnya yang menyangkut kebersihan ruangan kerja dan untuk pertama kalinya saya mengerjakan pekerjaan penting untuk setiap program studi yaitu mengerjakan laporan akhir semester (EPSBED) dengan dibantu oleh Pak Dentis dan Mama Mery (panggilan untuk Ibu Mery Djandon) juga dibantu dari Bagian Teknisi, Bpk Kristianus Bata, A.Md, (kk kris-yang sekarang lagi melanjutkan studi S1 di Solo) dan akhirnya EPSBED pun terselesaikan dengan kepuasan tentunya karena bisa menyelesaikan tepat waktu.

Mengerjakan ESPBED butuh ketekunan dan kesabaran. Bagaimana tidak?? Dalam proses pengerjaannya kita harus memasukan data-data setiap mahasiswa yang meliputi data diri, data mata kuliah (KRS) dan nilai mata kuliah (KHS) dari semester awal sampai semester akhir. Sementara jumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah waktu itu sebanyak ± 400 orang.

Tahun... , Kepro Pendidikan Sejarah, Bpk Husein Ahmad diganti Bpk Drs.Nong Hoban,M.Si selaku Pudek FKIP I sebagai Pjs. Kepro Pendidikan Sejarah. Dalam masa kepemimpinan Bapak Nong (panggilan akrab Bpk Nong Hoban), Prodi Pendidikan Sejarah mengalami kemajuan dimana tidak terdapat masalah/kendala besar dalam pekerjaan (perkuliahan dan tata usaha) tiap semesternya. Sikap beliau yang tidak neko-neko, santai tapi fokus pada pekerjaan menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk menyelesaikan setiap beban pekerjaan di Prodi Pendidikan Sejarah dengan penuh tanggung jawab.

Tiba saatnya, FKIP Uniflor dikunjungi Tim Visitasi Akreditasi (Prof. Diana dan DR. Agus) dan Prodi Pendidikan Sejarah masuk dalam daftar tim tersebut. Semua dosen dan pegawai FKIP sibuk menyiapkan berkas-berkas yang harus dipersiapkan dalam borang dn evaluasi diri prodi. Pertamakali mengalami hal ini, bingung lagi, apa yang harus dikerjakan? Pa Dentis, Mama Mery, Bpk Nong, Pa Umar, dan Bpk Thomas bekerjasama menyiapkan smua berkas, saya pun sigap membantu menjilid semua arsip-arsip 3-5 tahun terakhir. Dan akhirnya kunjungan Tim Visitasi Akreditasi untuk Prodi Pendidikan Sejarah pun tiba. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap arsip dan fisik,  menurut ibu Prof. Diana dan Bpk Dr. Agus, masih terdapat banyak kekurangan, tetapi ada 2 (dua) kekurangan yang sangat penting, yaitu (1.) Prodi Pendidikan Sejarah belum memiliki bengkel/laboratorium (yang berisikan peninggalan-peninggalan sejarah, kain tenunan, sampah dalam toples yang dikumpulkan mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah saat melakukan pengabdian masyarakat ke Danau Kelimutu/tempat lainnya dan banyak lainnya) (2.) Penelitian dosen yang masih sangat kurang.

Langsung tersirat dalam kepala, wah! ini Kepro Pendidikan Sejarah harus tegas neh sama teman-teman dosennya! Ternyata tidak gampang menjadi seorang dosen, dimana dengan jadwal perkuliahan yang padat,  harus bisa meluangkan waktu untuk melakukan penelitian, dengan demikian waktu buat keluarga tentunya sangat minim. Tugas berat juga untuk Tata Usaha agar bisa lebih teliti menyiapkan dan mengarsipkan setiap berkas dengan baik.

Hasil dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasioanal-Perguruan Tinggi), Prodi Pendidikan Sejarah-FKIP-Universitas Flores mendapat Nilai C dgn Angka/Poin 300. Saya mencoba membandingkan dengan universitas lain yang mendapat Nilai B dimana nilai B itu Angka/Poinnya mulai dari 301. Ternyata angka Prodi Pendidikan Sejarah hanya kurang 1 point saja untuk mendapat nilai B. Bangga dan puas dengan hasil kerja!! Kurang 1 point bisa dikejar di akreditasi mendatang denan melengkapi semua kekurangan-kekurangan.

Tahun..., Bpk Yosef Tomi Roe selesai studi S2 dan kembali bertugas di Uniflor. Beliau diangkat menjadi Kepro Pendidikan Sejarah dan ada penambahan dosen baru yaitu Bpk Marianus Ola Kenoba, S.Sos, M.Hum.

Pada tahun..., Uniflor sudah menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIA) secara online dan di Prodi Pendidikan Sejarah, saya sudah tidak sendirian lagi,  ada penambahan pegawai baru, Bpk Chepyando Laiskodat,A.Md (kk Chepy), orangnya tinggi dan hitam, heee... Kk Chepy dan saya menjadi Operator SIA di Prodi Pendidikan Sejarah. Kami membagi pekerjaan dengan baik, saya mengurus surat masuk/keluar dan administrasi mahasiswa, sementara Kk Chepy mengurus sistem, laporan EPSBED dan juga administrasi mahasiswa. Sikap dan pola kerja Pak Tomi hampir sama dengan Bpk Nong. Santai, pekerjaan harus beres dan tuntas, laporan EPSBED harus selesai lebih cepat dari prodi/fakultas lain, orangnya juga cerewet, dan kalau marah kalimat akhir yang sering diucapkan itu adalah "saya pulangkan kau ke yayasan" dengan nada canda dan senyum khas Pak Tomi J.

Kemudian, ada penambahan tenaga pegawai baru di Prodi Pendidikan Sejarah, Bpk Theodosius Sosa (Kk Tedi), pekerjaan pun terasa semakin ringan karena bisa dibagi bertiga. Kk Chepy dimutasi dari Prodi Pendidikan Sejarah ke Pusat Komputer Uniflor. Posisinya diganti oleh Ibu Elfira Esperanza Sala, ST (Vera),  bekerja di Prodi Pendidikan Sejarah pun masih seperti biasa. Pembagian tugas dan beban pekerjaan berjalan dengan baik. Kk Tedi dan Vera dimutasi dari Prodi Pendidikan Sejarah ke Fak. Bahasa dan Sastra dan Sekretariat Rektorat Uniflor.  Saya masih bertahan di Prodi Pendidikan Sejarah bersama Kepala Tata Usaha baru Prodi Pendidikan Sejarah Ibu Modesta, SE (Kk Modes/Mama Ixes), Bpk Herman (Om Herman) dan ibu Ani Iramayang (Kk Ani/Mama Albi). Tugas dan pekerjaan pun bisa terbagi dengan baik dengan jumlah mahasiswa yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Sementara itu, kami berbagi ilmu dengan Ibu KTU, Kk Modes, soal pekerjaan dan Beliau mulai membenahi nomor surat keluar yang salah penempatan kode-kodenya, dan banyak lainnya yang telah dibenahi di Prodi Pendidikan Sejarah.

Kerjasama antara dosen dan pegawai pun tetap terjalin dengan baik walaupun berkali-kali mengalami pergantian pegawai. Sehingga kebutuhan dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah terpenuhi dengan baik terutama saat menjelang ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian proposal maupun ujian skripsi.

Sesuai Surat Keputusan Ketua Yapertif, No 246 Tahun 2012 tanggal 9 November 2012, saya dimutasi ke BAUK. Cukup berat dan sedih L L untuk meninggalkan Prodi Pendidikan Sejarah.  Selama ± 4 tahun 6 bulan bekerja di Prodi Pendidikan Sejarah, saya memperoleh banyak ilmu serta pengalaman dari Bapak/Ibu Dosen dan teman-teman pegawai yang sangat berharga. Mengabdi di Prodi Pendidikan Sejarah bagi saya merupakan sebuah berkah dan suatu pengalaman bekerja yang sangat menyenangkan dan membanggakan.

Selamat untuk Prodi Pendidikan Sejarah atas pencapaiannya dengan memperoleh Akreditasi B..
Sukses selalu!!

‘Yudith’
(awal April 2014)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Halo Admin / Blogger :)

Saya sangat suka dengan postingan foto-fotonya di blog, dan info yang disampaikan sangat bermanfaat.

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi foto-foto,video,menggunakan disk online yang lain dengan tujuan berbagi informasi ? :)
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Anda bisa dengan bebas mengupload/download foto-foto,video,music dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Terima kasih.
Salam.

Yudith Ngga'a mengatakan...

terimakasih infonya sist..

Posting Komentar