//ganti background foto di sini//

Rabu, 23 Februari 2011

Ungkapan Hati Buat Temanku

Teman…
Senang sekali saat mendengarmu akan menempuh perjalanan baru menuju Altar suci. Engkau telah menemukan tambatan hati dan akan menjalani sebuah babak baru kehidupan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Menyelami rona kehidupan rumah tangga bersama orang yang kau cinta.
Madu-madu perkenalan tentu sudah kau lewati, tinggal mengayuh beberapa detik lagi untuk mengucapkan ikrar dan janji setia. Menjadi raja yang akan menerima doa dan ungkapan tulus. Mereguk kemeriahan dalam riuh rendah handai tolan, teman dan kenalan sambil menyematkan untaian kata “SELAMAT BERBAHAGIA. SEMOGA BERANAK CUCU, SEMOGA SEJAHTERA”.
Hidup yang biasa kau jalani seorang diri kini tak akan ada lagi. Akan ada teman yang selalu menjagamu dan melindungimu. Selalu berada di sisimu, menemani saat terlelap dan menyambutmu saat kau terjaga.
Bahagianya dirimu karena akan ada yang selalu mengingatimu ketika alpa, menghiburmu di kala duka, menentramkanmu di kala sepi, mengobatimu di kala sedih. Begitu juga sebaliknya, kau dengan mudah mencurahkan seluruh asa dan cintamu untuk kebahagiaan dirinya. Seperti sebuah biduk dengan dayung. Akan menjadi mudah ketika kalian mengarungi hidup.
Kamu masih ingat tentu canda kita tahun-tahun lalu. Canda yang ternyata menyimpan sejumput pesan dan harapan. Namun aku tidak pandai membacanya sehingga semua berlalu bagai tetes embun di cermin. Engkau harus menghapusnya agar dapat melihat wujud bahagiamu yang sebenarnya.
Temanku…
Bahagiaku kutitipkan lewat pesan ini. Jarak tak bisa menghantarkan ragaku untuk menjabat erat tanganmu dan mendoakan kebahagiaan kalian.
Masih hangat di telingaku saat kau memintaku untuk hadir di sana. Ingin aku kesana, benar-benar ingin. Melihat wajahmu dibalut jas pengantin, dengan senyum mawar merekah dan kerlipan mata merona, tentu aku ingin sekali melihat itu semua. Pangeran secakep apakah kamu di hari ini. Aku akan mengobati rindu sembari menyerahkan bingkisan dan doa restu.
Namun, embun tidak turun pagi ini. Embun tinggal bersamaku menepi mengenang pertemanan kita. Berusaha untuk tetap tersenyum menyambut kabar bahagia ini yang datang tidak darimu, tapi dari sobat sobit kita.
Entah kenapa kau tidak bisa menyampaikan langsung padaku. Kau khawatir aku sedih? Aku tidak pernah sakit hati apalagi kecewa. Karena Allah memang menciptakan setiap manusia berpasang-pasangan dan kau telah menemukan pasangan hidup yang layak untukmu. Jodohmu. Aku bahagia, tidakkah kau tahu itu. Aku pun ingin sekali mengenal siapa gerangan yang beruntung kau sunting.
Temanku…
Aku panggil engkau teman. Walau sejatinya dulu engkau yang kurindukan. Ku panggil engkau teman karena sekarang kita adalah teman dan sampai kapanpun tetap teman. Seperti teman-teman yang lain.

SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU
“SELAMAT BERBAHAGIA. SEMOGA BERANAK CUCU, SEMOGA SEJAHTERA”

0 komentar:

Posting Komentar